pada cermin di suatu pagi
ia keluhkan tentang wajah
dan rambutnya yang menurutnya
membosankan
"sebenarnya wajahmu telah berubah. namun
hatimu menolak mengakuinya" ujar si cermin
namun ia mencibir dan bergeming
berharap wajahnya berubah
ia benar-benar terperanjat esok paginya
saat tak dapat mengenali lagi
wajah yang terpampang cermin
"wajahmu telah berubah. karena itu sesuaikan
hatimu dengannya" saran si cermin
"kau tak memahamiku", raungnya
lalu cermin itu ditonjoknya keras-keras
sehingga buku-buku jarinya
berdarah-darah
Friday, August 3, 2007
Cermin
Posted by Ekki Kaharudin at 6:40 PM
Labels: lucky shd 100, pentax mx, puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Time and our reflections change, and unfortunately mirror does not
some man just want to stay the same
I like that girl in the mirror - it can be everyone of us... seriously thinking about the future or past
Post a Comment